Disini kita akan berbagi Tips dan Trik dan bisa download Software maupun yang lainya secara gratis

On June 7, 2010 0 comments

Anda Mengalami gangguan seksual seperti kehilangan gairah, terkadang gagal ereksi, tak orgasme, kering vagina, dan lain sebagainya? Belum tentu penyebabnya pada kelainan atau gangguan pada aspek fisik.

Mungkin, penyebabnya justru datang dari aspek kejiwaan Anda. Bahkan, tak jarang faktor inilah yang menjadi biang keladi 'keruwetan' hubungan intim. Inilah tujuh tips atau jurus bagaimana menjaga agar kehidupan seks anda tetap berkobar-kobar.

Relaks: 'Organ seksual' yang paling berpengaruh dalam hubungan intim sebenarnya bukan terletak di bawah perut, melainkan di dalam kepala (otak) Anda. Jika anda gelisah dan stres, otak akan "mematikan" seluruh mesin seksual Anda. Akibatnya, 'perangkat' keras Anda tak gampang ereksi, cepat loyo, atau bagi perempuan menjadi 'dingin' dan susah orgasme.

Bagi wanita, hubungan jadi tak nyaman karena kurangnya pembasahan di vagina. Kemarahan, kekecewaan, stres, depresi, dan sejenisnya merupakan pembunuh gairah nomor satu. Karena itu, sebelum melakukan hubungan intim, sebaiknya Anda melakukan relaksasi baik fisik maupun mental.

Reseptif: Sikap overaktif tak selamanya positif. Bersikaplah wajar-wajar saja. Jika pasangan Anda tiba-tiba mencumbui Anda, nikmati saja. Biarkan dia melakukan permainan pendahuluan secukupnya. Pada gilirannya, lakukan cumbuan balasan. Hubungan intim bukan situasi di mana memberikan lebih baik ketimbang menerima. Juga bukan soal 'kalah-menang'. Idealnya, mesti saling menerima dan memberi.

Respek: Ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki biasanya lebih mudah terangsang. Kalau sudah 'on', tak ada kata 'nanti' bagi laki-laki. Sebaliknya, gairah seks kaum perempuan relatif lebih lambat. Gairah perempuan ditentukan dan dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya situasi atau lingkungan, stres, dan sebagainya. Umumnya, perempuan butuh permainan pertama minimal 20 menit sebelum libidonya bangkit. Karena itu, pahamilah dan hargailah perbedaan.

Responsif: Dalam hubungan intim, memang tak selalu harus ada jeritan atau erangan. Tetapi, sikap pasif dan dingin juga perlu dijauhi. Dibutuhkan partisipasi bersama agar sama-sama sampai klimaks. Pasangan sebaiknya lebih responsitif terhadap rangsangan. Kadang-kadang, kaum laki-laki senang atau ingin mendengar lenguhan pasangannya.

Meminta: Sebagai suami-istri, tak perlu lagi malu-malu. Komunikasikan apa yang Anda inginkan. Bila tak suka posisi tertentu, katakan saja terus terang. Apa yang Anda inginkan dan sukai, utarakan saja. Soal cara menyampaikannya, Anda bisa mengemasnya dengan kalimat atau bahasa yang enak didengar. Pendeknya, mintalah.........

Mengagumi: Perlihatkanlah, bahwa Anda berdua merupakan 'obyek' seksual Anda tiap hari. Kagumi setiap detail tubuh pasangan. Jika merasa perlu ada sesuatu yang mesti di perbaiki- agar pasangan bersikap lebih lembut misalnya, utarakan secara bijaksana.

Mengobati: Jika terjadi gangguan seksual yang dinilai cukup berarti, misalnya pasangan Anda tiba-tiba menderita keputihan atau merasa 'sakit' pada awal hubungan, jangan ragu-ragu konsultasikan dengan dokter Anda. Jangan malu atau menunda-nunda gangguan kesehatan yang Anda alami. Jelaskan pada pasangan, bahwa makin cepat sembuh makin baik dan Anda berdua pun akan lebih cepat menikmati hubungan seksual yang lebih sehat dan menyenangkan.

0 comments:

Post a Comment