Disini kita akan berbagi Tips dan Trik dan bisa download Software maupun yang lainya secara gratis

On June 6, 2010 0 comments

Tak seorang pun menyangkal, meskipun bukan faktor utama kebahagiaan perkawinan, seks merupakan salah satu faktor penentu kebahagiaan. Ya, seperti garam dalam masakan di meja makan Anda. Bukan utama, tapi juga penting untuk menentukan enak tidaknya makanan.

Walau belum ada statistik yang pasti, tapi banyak pasangan yang bermasalah dalam urusan ranjangnya, terpaksa harus cerai atau terlibat selingkuh dengan WIL atau PIL. Padahal dengan berselingkuh atau bercerai, bukanlah jalan yang terbaik. Sebab kuncinya, adalah kekurangtahuan dan ketidaktahuan masing-masing pihak, bagaimana seharusnya membahagiakan pasangannya.

Kenapa hal itu bisa terjadi? Ya, karena masing-masing pihak tidak mau berkomunikasi. Padahal dengan berkomunikasi kendala-kendala yang ada, bisa dicarikan solusinya, misalnya komunikasi sebelum berhubungan badan.

1. Kenali Pasangan Anda. Dari sudut biologis, kejiwaan, maupun reaksi dan respons seks antara lelaki dan wanita berbeda. Dalam reaksi seks, lelaki kelihatannya adalah mahluk yang paling kuat. Padahal dari aspek biologis, wanitalah justru yang lebih kuat. Karena itu para pelacur sanggup melayani beberapa lelaki dalam semalam.

Sementara lelaki, meski rangsangan hormon testoteronnya tinggi, tapi dia mudah terangsang dan mudah selesai. Kalau istri misalnya melihat paha suaminya bisa tidak terangsang. Sebaliknya, seorang lelaki darahnya bisa tiba-tiba menggelegak bila menatap wanita yang pahanya tersingkap. Libido seksualnya begitu cepat naik sampai ke ubun-ubun dan sesegera mungkin ingin menuntaskannya lewat koitus.

Banyak lelaki yang tidak tahu wanita butuh waktu lebih panjang buat meraih puncak kepuasan. Celakanya lagi, banyak juga yang tak tahu jurus-jurusnya, mulai dari teknik pemanasan, pengenalan daerah erogen, hingga aspek emosional pasangan.

2. Sehat

Jangan sekali-kali melakukan hubungan cinta dalam kondisi badan yang tidak fit. Kalau Anda sedang ngantuk, istirahatlah dulu beberapa saat. Sebab, kalau badan lagi loyo atau ngantuk, yang kasihan pasangan Anda. Karena ingin melayani Anda, dia rela melakukannya dan berharap dia juga memperoleh kepuasan.

Namun, karena nafsu besar tenaga kurang, Anda sudah keok sebelum bertanding. Nah, kasihan kan jika pasangan Anda cuma bisa melihat Anda asyik mendengkur sehabis memuntahkan hajatnya. Siapkan diri kita lebih dahulu, dengan makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.

3. Sabar

Banyak lelaki berlaku tidak sabar saat akan berhubungan cinta. Maunya langsung tembak di tempat. Menunggu sampai isteri sampai ke puncak, memang bukan pekerjaan yang gampang. Ibarat mobil, sebelum dipacu kencang, mesinnya harus dipanaskan dulu beberapa saat. Nah, agar 'mesin' pasangan Anda siap dipacu di tempat tidur, dia perlu dirayu, diajak ngomong yang romantis, rangkulan yang mesra, nggak bikin marah, nggak bikin kesal. Pokoknya bikin hati wanita bahagia, buat si isteri dalam keadaan bahagia.

Sejak pemanasan hingga orgasme, wanita butuh waktu lebih lama daripada lelaki. Makanya, kalau Anda kurang sabar, bisa dipastikan Anda akan KO duluan. Makanya, ketika sedang foreplay, sebaiknya celana dalam Anda jangan dilepas dulu. Baru kalau pasangan sudah 'on', anda bisa segera melepas celana dalam dan melancarkan serangan.

Selama permainan berlangsung, sebaiknya Anda aktif bergerak. Telusuri bagian-bagian erotic zone pasangan anda. Sentuhan, ciuman, rabaan, atau gigitan-gigitan kecil, bisa Anda lakukan. Supaya sampai ke sana, suami harus lah aktif.

4. Timing

Masalah timing perlu sekali. Timing itu lebih bagus kalau isteri sudah dalam keadaan siap. Mengetahui timingnya tepat atau tidak, bisa mulai dengan colak-colek, lihat dandanannya, pakaiannya, parfumnya, atau meraba-raba dadanya. Kalau dia terlihat genit, artinya dia siap.

Tapi kalau dia menepisnya dengan kasar, artinya dia belum atau dalam keadaan tidak siap.

Hati-hati, kalau sikap pasangan Anda begitu, jalan ke arah 'puncak' tampaknya bakal lama dan susah. Sayangnya, banyak lelaki yang tak tahu kalau wanita tak selalu siap di mana saja dan kapan saja.

5. Teknik

Selain sabar dan tahu timing yang tepat, kemampuan teknis juga sangat dibutuhkan. Mulailah dengan mengelus-elus dan membelai rambutnya. Telusuri wajahnya dengan ciuman sampai ke buah dada, paha, terus ke betis, baru kemudian ke daerah paling vital. Kita bawa pelan-pelan, dengan merayu dan omongan yang romantis. Jajaki, daerah mana yang paling menyenangkan buat diraba atau disentuh buat pasangan anda.

Kalau pasangan Anda tipe wanita terbuka, dia tak akan malu-malu menyatakannya. Misalnya, dia akan membawa tangan anda ke bagian erotis yang paling sensitif (klitoris). Klitoris ini sama sensitifnya dengan ujung bagian vital alat laki-laki. Kalau sudah begini, tidak sulit bagi kita untuk "memainkannya". Tapi juga jangan terus-terusan di situ. Carilah variasi dan obyek rangsangan lainnya.


Meski sudah orgasme, pasangan Anda mungkin bisa memperoleh orgasme berganda. Karena itu, meskipun babak pertama sudah usai, jangan biarkan dia tergeletak sendirian. Dekap dirinya hingga tertidur pulas. Kalau pasangan gagal mencapai puncak, mungkin dia akan uring-uringan, marah-marah, dan bahkan frustasi.

6. Variasi

Banyak jalan menuju kepuasan. Salah satunya variasi. Variasi penting agar hubungan seksual tidak membosankan, tidak monoton. Variasi bisa menyangkut tempat, suasana, maupun gaya saat berhubungan intim. Tempat misalnya, kalau selama ini dilakukan di kamar tidur, maka tak ada salahnya bila mencobanya di sofa, kamar mandi, atau di pinggir kolam renang. Anda pun dapat mengubah mengganti suasana, baik suasana tempat, pencahayaan, maupun situasi.

Gaya atau posisi dalam berhubungan pun tak ada salahnya Anda ubah. Kalau sudah terbiasa dengan posisi konvensional (pria di atas), tak ada salahnya bila gantian Anda yang di bawah. Variasi posisi ini sangat kompleks. Bisa berbaring miring, setengah duduk, berdiri, dari belakang dan sebagainya. Bila pasangan belum terbiasa dengan posisi baru, lakukan secara pelahan-lahan agar dia tidak shock.

7. Kuasai erotic zone

Mengetahui bagian-bagian sensitif seorang perempuan sangatlah penting. Sebab, tidak semua perempuan sama daerah erotic zone nya. Bila sudah Anda ketahui, lakukan dengan hati-hati, karena banyak yang merasa malu bila lelaki mencium atau menjilati vaginanya. Memang, masih ada pasangan yang merasa tabu atau risih bila lelaki menggunakan mulut atau tangannya untuk mengeksplorasi erotic zone selama pemanasan. Padahal, dengan variasi-variasi itu, kedua pasangan akan tahu bagian-bagian mana yang paling disukai.

Melakukan variasi-variasi pada erotic zone dengan seksama lewat komunikasi yang intensif, bisa menghilangkan kebosanan. Apalagi variasi juga bisa membuat surprise. Misalnya bila tiba-tiba Anda mengajak pasangan 'bermain' di lantai, kamar mandi, dapur atau di sofa ruang tamu.

8. Film biru

Apakah pasangan suami-istri perlu nonton film biru sebelum melakukan intercourse? Sekadar selingan sih, boleh-boleh saja. Yang penting, jangan terkecoh dengan apa yang Anda lihat. Misalnya, ada lelaki yang sanggup 'bertempur' berjam-jam dan baru ejakulasi setelah pasangannya orgasme berkali-kali. Padahal, semua itu hanya manipulasi, baik gaya, teknik maupun lama bersenggama.

Ada yang menyarankan agar film biru sebagai pengantar saja, bukan sebagai menu utama. Sebab kalau jadi menu utama bisa berabe. Jangan sampai terjadi jika tidak nonton film biru dulu, tidak bergairah. Sebab, perempuan tidak bisa orgasme hanya dengan menonton film biru. Dia harus tetap dirangsang, dibangkitkan libidonya sebelum maupun selama 'bertanding'.

0 comments:

Post a Comment